Sabtu, 21 Mei 2011

Juni, Mandala mulai take off lagi

JAKARTA - Setelah menghentikan operasionalnya sejak 13 Januari 2011, PT Mandala Airlines segera beroperasi kembali. Maskapai ini dikabarkan akan memulai penerbangannya kembali bulan depan, setelah para kreditur menyepakati opsi konversi saham.


"Kalau nggak salah dia (Mandala) mau terbang lagi Juni nanti, kita lihat saja benar nggaknya," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko saat dihubungi, Kamis (12/5).

Jika hal itu terealisasi maka pesawat-pesawat Mandala akan kembali menempati terminal III Bandara Soekarno-Hatta. Selain Mandala, terminal itu juga dihuni maskapai Air Asia.

Meski begitu, Tri mengaku belum bisa memastikan apakah hal itu akan terlaksana. Mantan Direktur Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan ini juga mengaku tidak tahu jenis pesawat apa yang akan dioperasikan Mandala setelah bangkit kembali nanti. "Kita sih tinggal mempersiapkan saja terminalnya untuk pesawat Mandala," cetusnya.

Pada Februari lalu, sebagian besar kreditur PT Mandala Airlines akhirnya menyetujui opsi konversi saham atas kewajiban maskapai itu. Mandala menawarkan konversi saham dari utang senilai 2,4 triliun rupiah yang berasal dari 114 kreditur konkuren. Terdapat dua alternatif mekanisme konversi utang menjadi saham yang ditawarkan.

Alternatif pertama, penjualan saham akan ditempuh jika investor strategis menyediakan armada pesawat terbang dan layanan pendukung lain kepada perseroan. Dalam alternatif ini, perseroan akan menggunakan usaha terbaik untuk menjamin agar kreditor konkuren memiliki opsi menjual sahamnya ke investor strategis.

Jika tawaran ini diterima, maka komposisi pemegang saham Mandala adalah 15 persen (6,8 juta lembar saham) dipegang kreditor konkuren, kemudian 1 persen (459.226 saham) dipegang pemegang saham saat ini yaitu Cardig International Aviation dan Indigo Indonesia Investments. Sedangkan investor keuangan baru akan memegang 51 persen (23,4 juta saham) dan investor strategis baru memegang 33 persen (15,1 juta saham).

Alternatif kedua, jika investor strategis baru menyetor uang tunai kepada Mandala maka yang ditawarkan adalah pendilusian saham. Pada tahap I pemegang saham saat ini memegang 1 persen saham lalu terdilusi menjadi 0,7 persen pada tahap II. Sementara kreditor konkuren awalnya memegang 22,4 persen, lalu terdilusi menjadi 15 persen. Investor keuangan baru awalnya memegang 76,6 persen menjadi 51,3 persen dan investor strategis memegang 33 persen.

Direktur Kelayakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Yurlis Hasibuan mengakui bahwa kesempatan Mandala untuk terbang masih sangat besar. "SIUP masih berlaku, kan belum setahun. Tinggal urus rute baru dan siapkan pesawat saja. Kalau Mandala mau terbang lagi, kita akan mengevaluasi air operation certificate (AOC) yang sudah diserahkan sejak berhenti beroperasi Januari lalu," tandasnya.

Menurut dia, AOC-nya nanti kemungkinan akan berubah karena rute dan pesawat harus diuji dulu kelayakannya. Setelah uji coba tersebut selesai, Mandala baru bisa terbang secara komersial. Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, pihak Mandala belum juga berkomentar soal kemungkinan beroperasi kembali. Pesan pendek maupun telp ke nomor ponsel juru bicara Mandala Airlines, Nurmaria Sarosa tidak dihiraukan. (wir)

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar